Destra yang dikira pergi bekerja ternyata pergi ke kamar Vivi. Mendorong pintu dan mendapati Vivi benar-benar tidur di sana. “Apa kamu sakit, hm?” tanya Destra. Vivi yang sejak tadi menangis sedikit terkejut mendapati ada Destra di belakangnya. Antara marah dan sungkan, Vivi tak bisa bergerak. Kemudian memilih tetap meringkuk dan membiarkan Destra di belakangnya. “Sayang, apa kau ingin aku panggilkan dokter, hm?” Mendengar pertanyaan Destra Vivi semakin menangis. Kenapa semakin Vivi ingin pergi semakin Destra bersikap lembut dan seolah menyayanginya. “Tuan, kenapa anda bersikap seperti ini? Aku lebih suka anda menyakitiku dan berteriak tidak menyukaiku tapi itu fakta! Bukan seperti ini,” batin Vivi terus menangis. Jujur, penuturan Destra perihal pemusingan bayi tadi sangat menyakit