Roger lelah, Anna juga lebih lelah. Sepasang sejoli ini hanya bisa tertidur seraya berpelukan. Oh salah, hanya Roger yang memeluk Anna dari belakang, sementara Anna hanya mengusap lengan suaminya itu yang melingkari perutnya, lembut, sarat akan penguatan juga. “Nanti juga diizinkan tinggal bersama lagi.” Kata Roger masih sama seperti tiga jam terakhir ini karena keduanya sukses terjaga. Jelas memikirkan rumah tangganya sendiri yang masih diatur oleh orangtuanya sementara Roger pasrah saja seperti yang sudah-sudah. Bukan karena rela diinjak-injak harga dirinya, tapi ini semua juga demi kebaikan Anna. “Kakak harusnya melawan. Kalau kita kerasa kepala, Papa akan mengalah.” “Hm no, Sayang.” Roger menggeleng pelan di balik pinggung Anna. “Kita tidak boleh melawan orang tua. Bisa jadi memang

