Rasa Yang Berbeda

1486 Words

Pagi itu di rumah megah Reinaldi dan Yasmin, suasana terasa sunyi. Reinaldi turun dari kamar dengan dasi belum terpasang rapi, menatap ruang makan yang kosong dan dapur yang sepi. Tidak ada aroma masakan, tidak ada suara lembut yang biasa menenangkannya di pagi hari. Yasmin masih tertidur di kamar, selimut menutupi tubuhnya tanpa peduli jam berapa suaminya berangkat kerja. Ponselnya masih menyala, notifikasi dari media sosial terus berdatangan. Reinaldi menghela napas panjang. Pikirannya melayang pada sosok Alula — wanita sederhana yang selalu bangun lebih dulu, menyiapkan sarapan, bahkan menyeterika kemeja kerjanya tanpa diminta. Dulu, Alula akan menemaninya makan, menyuguhkan teh hangat, lalu tersenyum sambil mendoakan pekerjaannya hari itu. Kini, semua itu hanya kenangan yang terasa

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD