Menikmati Momen Bersama

1199 Words

Aku duduk di tepi tempat tidur, memandang Zein yang sedang tertidur lelap di sampingku. Aku merasakan gelombang perasaan bersalah yang sulit diungkapkan dengan kata-kata. Zein, yang luar biasa sabar dan penuh kasih, selalu ada untukku selama masa-masa sulit ini. Namun, ada satu hal yang terus menghantui pikiranku—aku belum bisa menyenangkannya kembali di atas ranjang. Sejak kelahiran anak kami dan semua yang datang setelahnya, aku merasa diriku sendiri telah berubah. Rasa lelah, kecemasan, dan ketakutan yang mendalam masih sering menghantuiku. Meskipun terapi telah banyak membantu, ada satu bagian dari diriku yang belum siap untuk kembali ke kehidupan intim kami yang dulu. Aku memandang Zein, yang wajahnya tampak tenang dalam tidurnya. Dia selalu begitu pengertian, tidak pernah memaksa a

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD