BAB 22

895 Words

Semenjak pertemuan itu, Ayana gelisah. Ada perasaan takut, menghantui dirinya, ia bahkan tidak berani keluar rumah sendirian. Ia bisa merasakan Daniel berada disekitarnya. Entahlah seperti ada mata-mata mengintainya dari kejauhan. Bayang-bayang Daniel selalu ada dibenaknya. Ayana menatap penampilannya di cermin, dress selutut berwarna hitam sangat pas di tubuhnya. Ayana bergegas mengambil tas yang tergeletak di tempat tidur. Karena Bima telah menunggunya di bawah. Ayana menatap Bima, kemeja biru menutupi tubuh bidang itu. Bima terlihat gagah. Ayana tersenyum melangkah mendekat. "Kamu cantik sekali" ucap Bima, lalu dikecupnya kening kekasihnya. "Terima kasih" ucap Ayana. Ayana dan Bima melangkahkan kakinya menuju mobil fortuner milik Bima. Bima menyalakan mesin mobil, dan meninggalka

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD