Tiga Puluh

2249 Words

Kamis (18.08), 08 April 2021 ---------------------- “Mom,” panggil Dariel pelan seraya mengetuk pintu kamar orang tuanya. Setelah menunggu selama beberapa saat namun tidak ada sahutan, Dariel membuka pintu perlahan lalu masuk. Hatinya pedih mendapati Mommynya berbaring di ranjang membelakangi pintu. Dari gerakan pundak Amy, Dariel yakin dia sedang menangis. Dariel ragu saat melangkah ke arah ranjang. Dia takut Amy akan mengusirnya. Namun sampai Dariel duduk di sisi ranjang belakang Amy, wanita itu tetap dalam posisi semula. “Maafkan Dariel, Mom.” Dariel hanya mengulang-ulang kalimat yang telah ia lontarkan sejak tadi di kamarnya. Memang tidak ada yang bisa dia lakukan selain minta maaf. Penjelasan apapun tidak berarti karena membohongi ibunya tetaplah salah. Diabaikan Amy membuat ha

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD