Dan kondisi seketika berbalik begitu Reni diperlihatkan bukti tes DNA anaknya. Ditambah lagi kedatangan Thomas yang pasti luput dari perhitungannya. Ibarat dia telah mengeluarkan seluruh senjatanya untuk membunuh Fariz, tapi di detik terakhir ketika dia sudah begitu yakin bakal menang, ternyata semua berbalik jadi senjata makan tuan.
Seluruh mata sekarang tertuju ke dia. Melihat bagaimana paniknya Reni karena Thomas yang makin mendekat ke arahnya. Seharusnya kalau memang tidak merasa bersalah, Reni juga tidak perlu segusar itu.
“Kamu kenapa bisa disini?” tanyanya gelagapan. Tangannya mencengkram kursi rodanya. Andai bisa, pasti dia sudah mundur menjauh atau bahkan lari sekalian.
“Pelacurr sialan!” Thomas tiba-tiba menyambar leher Reni dan mencekiknya kuat.
“Belum puas kamu menghancurk
