Rian membawa Dinda untuk ke luar kota karena ada urusan bisnisnya. Untuk menghilangkan rasa curiga Dinda bahwa dia tidak pergi bersama dengan wanita lain. Mau tidak mau dia membawa Dinda meski sebenarnya khawatir dengan kondisi janinnya di dalam perut. Tapi Rian juga bahagia bisa ditemani oleh Dinda. Meski istrinya hanya diam di dalam kamar hotel setiba di sana. Rian juga sangat bahagia mendengar kabar bahwa mertuanya mulai bangkit lagi dengan usahanya. “Mas, chat sama siapa? Senyum-senyum gitu.” Rian yang baru saja membaca chat dan juga melihat gambar bahwa mertuanya mendapatkan proyek baru untuk perusahaannya. Rian memberikan ponselnya pada Dinda. Seketika ekspresi istrinya yang tadi cemberut kini bisa tersenyum. “Mas, ini beneran?” “Iya, aku yang waktu kasih modal ke papi. Aku yan