“Ya ampun, Ma. Ini banyak sekali.” Dinda tercengang melihat banyak sekali mainan yang dibawakan oleh mama mertuanya untuk Satria. Dia tidak pernah menyangka kalau mama Rian bisa berlaku seperti ini. Awalnya mereka berdua ditentang hebat, tapi hari ini tiba-tiba mama mertuanya datang dengan mainan yang cukup banyak. Lengkap dengan robot dan juga mobil-mobilan. Padahal Satria belum bisa memainkan itu semua. “Nggak apa-apa, ini untuk cucu Mama satu-satunya.” Satria diambil dari gendongannya Dinda, wanita itu pergi ke dapur menyiapkan minuman untuk mertuanya yang baru pertama kali berkunjung ke rumah mereka. Neneknya Rian pergi bersama dengan Rian untuk kontrol ke dokter. Beberapa hari lalu neneknya Rian sempat jatuh sakit dan semenjak pindah dari rumah orangtua Dinda. Neneknya Rian ikut