"Haaaah ... Aaaah ... Ahhhh...." Suara lengu-han Margaretta terdengar jelas. Perempuan itu sedang menduduki seorang lelaki muda yang tampak menikmati permainan Margaretta yang sangat beringas. Penampilan Margaretta sudah tidak karuan. Rambutnya kusut. Lipstick di bibirnya juga sudah berantakan. Kursi kayu yang mereka duduki itu juga berdecit keras. Lelaki berkulit sawo matang yang mungkin seumuran dengan putranya itu memejamkan mata keenakan. Sesekali ia juga membantu Margaretta agar bisa bergerak lebih cepat lagi. Postur tubuh lelaki itu cukup atletis. Bahunya lebar dengan otot yang meng-eras. Margaretta sangat senang berada di atas tubuh yang indah itu. Bahkan dilihat dari belakang saja, lelaki itu sudah terlihat sangat se-xy." "Enak sekali," ucap Margaretta. "Aku mau keluar," bisik