Saat aku membuka mata, aku terbangun di ranjang yang asing. Aku tidak mengenali ranjang, pemandangan dan segala yang ada di kamar asing ini. Ini begitu baru untukku, kecuali, mungkin gorden itu, gorden yang biasanya terlihat dari kamarku sendiri. Wait. Pupil mataku melebar, menyadari kalau aku mungkin saja berada di kamar yang selama ini selalu memberiku ketakutan abadi. Sial. Aku buru-buru bangkit dari kasur, tetapi segera terkulai lemas. Kepalaku pusing, dunia seakan berputar. Aku yakin tidak ada gempa, tetapi aku sangat keliyengan. Anemiaku seperti kambuh lagi. Bibirku kering, lidahku terasa pahit dan kelu, serta pandanganku seperti berputar-putar. Ini keadaan yang menyebalkan. Ditambah, perutku seperti diaduk-aduk, rasanya mual dan ingin muntah. Sialan. Aku menjadi waspada saat mende

