22

1310 Words

"Jadi, bagaimana hasilnya?" Bagas langsung menanyaiku begitu Liam pergi dan aku belum selesai makan. Dia sepertinya, memang tidak pernah belajar yang namanya basa-basi. Sebal. "Aku sudah memastikan kalau dia bukan hantu," jawabku meskipun ini tidak menjawab apapun dari pertanyaaan yang dimaksudkannya. "Hah? Maksudku, dia anak tunggal atau punya saudara? Dia dan rumahnya, apakah berhubungan dengan pengalaman mistis yang kita alami akhir-akhir ini? Atau, dia tahu sesuatu di balik angkernya rumah ini? Kenapa kamu malah membahas dia hantu atau bukan? Siapa yang akan menanyakan hal konyol begitu?" Bagas terlihat kesal. Aku tahu ini salahku, tetapi sebagai kakaknya, dia tidak boleh menggunakan nada tinggi begitu. Dia harus menghormatiku. Karena aku perempuan dan kakak kandungnya. Aku lebih t

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD