When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Malam itu, mereka tidur dalam keadaan perut lapar. Itu sangat mengganggu dan membuat mereka tidur dalam kegelisahan. Meskipun begitu, mereka berempat tetap tidur dengan nyaman walau area yang ditempati sangat terbatas dan lumayan sempit. Sekitar mereka adalah tepi jurang, sedangkan bagian belakang adalah perbatasan hutan. Tadinya, Axton dan Hugo tidak nyaman tidur di tempat sempit itu. Takut saja bila mereka tidak sadar menggeliat terlalu berlebihan, lalu terjatuh ke jurang dan ikut hanyut bersama sungai. Bukan karena mereka tidak bisa berenang, tetapi karena di ujung sana adalah jurang air terjun yang dipastikan sangat tinggi dan deras. Namun, saat itu dr. Viona meyakinkan Axton dan Hugo bahwa keadaan mereka seperti ini pasti karena arahan dari Tuhan. Jadi, dr. Viona menasehati agar tid