Bab 11. Tidak Merasa Kesepian

2385 Words
Justin sudah menyiapkan tentang pernikahannya dengan Helena, dan dia menatap pada Helena yang tampak santai dengan menonton tivi dan memakan cemilannya. Hanya Justin saja yang sibuk untuk mengurus pernikahan mereka. memang Helena ini termasuk orang yang tidak mau merasa repot, dan dirinya lebih baik menyerahkan semuanya pada Justin, dan dia hanya menerima beresnya saja. “Kamu gimana sama tema pernikahan kita?” tanya Justin. Helena yang mendengar pertanyaan Justin mengerjapkan matanya beberapa kali, dan setelahnya dia menggeleng pelan. Dan dia sudah menyerahkan tema pernikahan mereka pada Justin. Dan temanya white brown. Dan dia suka dengan tema itu. Yang membuat lembut dan tentunya tak mencolok. “Aku suka dengan tema pernikahan kita. Dan memangnya apalagi yang mau diubah?” tanya Helena. “Ya … mana tahu kamu tidak suka dengan tema pernikahan kita, atau kamu mau diubah dengan hal lain?” tanya Justin. Helena mendengarnya menggeleng, dia tidak mau mengubahnya. Menambah pekerjaan saja kalau diubah. Dan dia percaya kalau apa yang dilakukan oleh Justin itu adalah hal yang sangat bagus sekali, dan selera Justin itu sangat tinggi sekali. Dan tidak mungkin Justin memberikan tema yang tidak masuk akal untuk pernikahan mereka. “Memangnya mau diubah seperti apa? Dan aku rasa apa yang kamu bilang dan sebutkan sekarang, adalah hal yang sangat bagus sekali, dan aku setuju dengan tema pernikahan kita ini. dan tidak ada yang perlu diubah. Dan aku sangat menyukai apa pun yang kamu siapkan. Dan jujur saja, seleraku itu jelek. Makanya aku mau menyerahkan pada dirimu dan ibumu,” ucap Helena. Seleranya memang sangat jelek sekali, dan dia mengakui kalau seleranya ini tidak ada bagusnya sama sekali, dan kalau bisa dia mau semuanya diurus dan sampai ke undangan, gaun pengantin, dan lainnya. Namun untuk undangan, Justin malah meminta petunjuk pada dirinya, dan meminta dirinya untuk memilih undangan yang mana yang bagus. Dan dia kemarin memilih warna brown. Sesuai dengan tema saja, dan Justin suka dengan itu. Padahal dia sudah menyiapkan diri, kalau Justin tidak suka dengan itu. Dan malah memilih undangan yang lain, namun ternyata dirinya salah. Justin menggeleng pelan dengan apa yang dikatakan oleh Helena pada dirinya, dan dia merasa tidak buruk pilihan Helena. Dan dia malah suka dengan pilihan Helena, undangan saja sangat bagus dipilih oleh calon istrinya ini. “Mana ada jelek sayang! Malahan pilihan kamu itu sangat bagus sekali, dan aku suka dengan apa yang kamu pilih,” ucap Justin. Helena tertawa kecil mendengarnya, dan dia mengangguk. Helena membaringkan tubuhnya, dan dia menjadikan paha Justin sebagai bantalnya, dia menatap pada mata Justin. Dan dia menatap pada bibir Justin yang sangat menggoda sekali. Dan dia merasakan gundukan di tengah paha Justin, dan Helena memiliki pikiran kotor sekarang. Dia segera duduk, dan dia menatap pada Justin yang masih melihat pada tabletnya, dan dia menyeringai dengan apa yang akan dilakukan oleh dirinya, dan dia membuka bokser dari Justin perlahan, dan pria itu masih tidak sadar ternyata. Helena menatap pada milik Justin, dan dia menelan salivanya kasar. Walau sudah sering dia melakukan ini, namun tetap saja dia gugup saat akan melakukan ini. Helena memasukkan milik Justin ke dalam mulutnya perlahan. Justin yang merasakan itu terkejut, dan dia menatap pada Helena yang menatapnya dengan senyuman manis dari gadis itu. Justin mendesis dengan apa yang dilakukan oleh Helena padanya. Dan dia meremas ujung sofa, dan mereka ada di ruang tengah sekarang, yang mana banyak para pelayan yang akan melihat mereka. dan Helena sepertinya tidak memikirkan itu. “s**t! Aku mau keluar rasanya sekarang sayang!” ucap Justin pada Helena. Helena mendengarnya tertawa kecil, dan dia menatap pada milik Justin yang semakin membesar di dalam mulutnya. Dan hanya butuh waktu sebentar, Justin menumpahkan cairannya ke dalam mulut Helena. Yang langsung ditelan oleh Helena. Helena merasakan bagian bawahnya yang basah, dan dia menatap pada Justin yang balik menatap pada dirinya. Helena tersenyum kecil, dan dia perlahan memasukkan tangannya ke dalam celana pendeknya, membuat Justin terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Helena sekarang. Helena menggigit bibirnya merasakan dirinya butuh pelepasan juga, dan dia membayangkan milik Justin yang sangat besar sekali masuk ke dalam miliknya, dan mengentakkannya dengan kasar dan setelahnya dia mendongak dan dia mengeram dan Justin menatap wajah menggoda dari Helena. Dia menatap pada Helena yang mengeluarkan jarinya, dan dia menatap pada cairan yang ada di tangannya. Justin yang melihat itu, menarik pergelangan tangan Helena, dan dia langsung mengulum jari Helena, dan dia menyesap cairan yang ada di jari Helena. Membuat Helena mendesah kecil dengan apa yang dilakukan oleh Justin pada dirinya. “Ehem! Apa yang kalian lakukan?” Helena dan Justin terkejut mendengar suara Anne, dan Helena menelan salivanya kasar, dan dia melihat pada Justin yang sudah menarik celananya ke atas kembali. Membuat Helena merasa lega dengan apa yang dilakukan oleh Justin. “Kami tidak sedang ngapain-ngapain Mom. Dan kapan Mommy datang?” tanya Justin tersenyum lembut pada ibunya. Anne yang mendengarnya menghela napasnya kasar, dan dia bisa melihat pada yang dilakukan oleh anaknya dan juga calon menantunya tadi. Mereka ini melakukannya di ruang terbuka, dan tidak bisa masuk ke dalam kamar. “Kalian kalau mau melakukan sesuatu, lebih baik di dalam kamar saja. Di sini banyak orang yang akan melihat kalian,” ucap Anne. Justin dan Helena mendengarnya tertawa kecil, dan mereka menggeleng pelan. Keduanya kembali melihat persiapan mereka. Ya. Helena kalau sudah ada calon mertuanya di sini, maka dirinya akan serius untuk melihat sampai dimana persiapan pernikahannya dengan Justin, dan dia akan mendengarkan apa yang dikatakan oleh Helena dengan baik. Dia menantu yang baik. Dan harus mendengarkan apa yang dikatakan oleh ibu mertuanya pada dirinya, dan jangan membantah apa yang dikatakan oleh Anne padanya. “Gimana sama konsepnya? Kamu suka Helena?” tanya Anne. Helena yang mendengarkan pertanyaan Anne pada dirinya, dia mengangguk. Dan dia sangat menyukai sekali konsep pernikahannya dengan Justin, dan dia suka dengan pernikahan ini. dan dia juga tidak sabar untuk menikah dengan Justin. “Suka Mom,” jawab Helena. “Oke. Kamu suka dengan konsep ini, dan kamu ada perubahan pada pernikahan ini, seperti makanan, gedung, dan lainnya?” tanya Anne kembali. Helena menggeleng. “Tidak ada Mom. Tapi, Helena boleh undang teman-teman Helena yang ada di salon, ‘kan?” tanya Helena pada calon ibu mertuanya ini, karena dia ingin berbagi kebahagiaan dengan teman-temannya yang ada di salon. Anne mengangguk, dia tidak keberatan dengan Helena yang akan mengundang teman-temannya yang ada di salon. Lagian ini pernikahannya Helena, bukan pernikahannya. Dan apa pun yang dilakukan oleh Helena adalah sesuka Helena. Asalkan gadis itu bahagia. “Mommy tidak akan melarang kamu melakukan itu sayang. Apa pun yang kamu lakukan itu adalah yang terbaik untuk dirimu,” ucap Anne. Helena mendengarnya tersenyum senang, dan dia mengangguk. Lalu dia melihat pada Justin, yang menatap pada layar tab nya. “Kamu nggak keberatan kalau aku undang teman-teman aku, ‘kan?” tanya Helena pada Justin. Justin yang mendengarnya menggeleng pelan. “Aku tidak keberatan sama sekali sayang, dan untuk apa aku keberatan dengan apa yang kamu lakuin. Aku sangat senang kalau kamu mau mengundang teman-teman kamu, dan itu berarti kamu tidak akan menyembunyikan pernikahan kita,” ucap Justin. Helena mendengarnya memukul tangan Justin gemas, apa-apaan Justin mengatakan itu. Lagian dirinya tidak akan pernah menyembunyikan tentang pernikahannya dengan Justin juga, dia akan mengatakan pada semua orang kalau perlu, kalau dirinya adalah istri Justin. “Sembarang bicara kamu ini! Aku mana mungkin menyembunyikan tentang pernikahan aku sama orang-orang. Dan kalau perlu, aku akan mengumumkan pada semua orang, kalau kamu sudah menikah dengan aku dan kamu itu milik aku!” ucap Helena, yang ada dirinya yang takut kalau Justin nanti dikira masih sendiri oleh wanita di luaran sana. Karena Justin ini termasuk pria yang sangat banyak diminati oleh wanita di luaran, dan banyak yang mau dengan Justin untuk dijadikan istri oleh Justin. Dia akan menghajar orang-orang yang akan mengambil Justin padanya. “Yang ada aku yang takut. Kalau kamu akan tertarik dengan wanita lain dan tidak tertarik padaku lagi. Karena kamu ini mampu membuat para wanita kelinjangan dengan ketampanan dan kekayaan kamu,” ucap Helena, membuat Justin dan Anne tertawa kecil mendengarnya. Mereka merasa lucu dengan apa yang dikatakan oleh Helena sekarang. Dan memang benar banyak wanita yang mau menjadi istrinya Justin, namun Justin menolak untuk menikah dengan mereka. bahkan dirinya tidak pernah mau dengan mereka, yang bagi dirinya mereka itu hanya orang yang haus akan uang saja dan tidak tulus pada dirinya. Awalnya dia melihat Helena pertama kali dia merasa kalau dirinya hanya tertarik saja pada Helena, dan dia tidak mencintai Helena. Namun dia menyadari setelahnya kalau dia ingin memiliki Helena untuk dirinya, dan dia mau Helena menjadi istrinya. dan dia menculik Helena pada akhirnya dan membawa gadis itu ke sini, dan dia tidak menyangka kalau Helena pada akhirnya menerima dirinya. “Aku tidak akan mudah terayu oleh seorang wanita. Lagian aku membawamu kemari, itu sudah hal yang harus kamu ketahui, kalau aku memilih dirimu, dan aku mencintai dirimu. Dan aku mau kamu terus bersama dengan diriku, dan perasaan cintaku pada dirimu itu nyata,” ucap Justin. Anne mendengarnya mau muntah saja dengan apa yang dikatakan oleh anaknya, dan dia menatap pada Helena sekarang yang menatap Justin dengan tatapan datar dari gadis itu. Membuat Anne tertawa geli melihatnya, dan dia sangat suka sekali dengan gaya Helena, yang tidak bersemu merah saat Justin mengatakan itu. “Kamu mau menggombal?” tanya Helena. Justin mendengarnya menatap tajam pada Helena, dan dia menghela napasnya kasar. Enak saja Helena mengatakan dirinya mau menggombal, padahal dia mengatakan hal sesungguhnya pada Helena. Dan dia tidak berbohong sama sekali dengan apa yang dikatakan oleh dirinya. “Kamu bilang aku menggombal? Aku tidak menggombal sama sekali, apa yang aku katakan, itu adalah sebuah kejujuran, dan aku sungguh tidak bisa mencintai wanita lain, dan hanya kamu yang aku lihat. Dan makanya aku mau menikahi dirimu, agar kamu tidak lari dariku,” ucap Justin. Helena mendengarnya mencibir dan dia menggeleng pelan dengan apa yang dikatakan oleh Justin, dia mengambil makanan di atas meja. Dan dia mulai memakan makanannya. Dan dia akan kuliah senen depan. Dan ya. Itu tertunda dan dia masih memikirkan kuliah. Dan pada akhirnya dia mau kuliah, dan dia bisa membayangkan juga kalau dia akan bosa di mansion sendirian. “Mom! Mommy bisa membuat kue?” tanya Helena pada ibu mertuanya. Anne yang mendengarnya mengangguk, dan dia bisa membuat berbagai macam kue. Dan bahkan dia bisa membuat roti juga. Dan dia dulu bekerja di toko roti dan kue. Sehingga dia mempelajari semuanya, dan dia mulai memerhatikannya dengan baik, dan rencananya kemarin dia mau membuka toko roti dan kue. Namun dia malas untuk mengawasinya, dan dia tidak jadi melakukan itu. “Bisa, memangnya kenapa sayang?” tanya Anne pada Helena. Helena menggeleng pelan, dan dia menatap pada Justin yang fokus pada tabnya kembali. “Helena mau minta diajari pada Mommy. Helena bisa masak sebenarnya, namun Helena tidak bisa membuat kue, makanya Helena mau minta diajarkan pada Mommy, dan mau membuatkan kue untuk Justin.” Ucap Helena. Justin yang mendengar apa yang dikatakan oleh Helena, dia mengulum senyumnya, dan tidak menyangka kalau Helena akan mau membuatkan kue untuk dirinya. Dan dia merasa senang dengan apa yang akan dilakukan oleh Helena padanya. Dan dia akan memakan kue yang dibuat oleh Helena untuk dirinya dengan lahap. “Kau sungguh mau membuatkan kue untukku?” tanya Justin. Helena mendengarnya mengangguk. “Iya, memangnya ada yang salah? Dan lagian kau mau aku kasih racun saja?” tanya Helena sewot. “Kalau racun cintamu tidak masalah sayang. Aku akan menerimanya dengan baik, asalkan yang kau berikan cintamu pada diriku, dank au hanya melihat pada diriku,” ucap Justin pada Helena. Helena mendengarnya tertawa kecil, dan dia mengedik ngeri dengan apa yang dikatakan oleh Justin padanya. Helena menatap pada ibu mertuanya kembali, ah, baru calon. Tapi dia sudah merasa kalau Anne adalah ibu mertuanya, karena Anne sudah menganggapnya seperti menantu wanita itu, dan Anne ini ibu mertua yang sangat baik. Dan tidak ada jahatnya sama sekali. “Mom, Mommy mau mengajarkan Helena, ‘kan?” tanya Helena. Anne tertawa kecil mendengarnya dan setelahnya dia mengangguk, tentu dia mau mengajarkan Helena untuk membuat kue dan yang lainnya. Dia tidak akan keberatan untuk mengajarkan Helena tentang dunia dapur. Karena dia tahu kalau Helena mau yang terbaik untuk Justin, dan ingin menjadi istri yang baik. “Tentu Mommy mau sayang. Dan kamu mau kapan?” tanya Anne pada Helena. Helena mendengarnya tampak berpikir sebentar, dia mau kapan untuk belajar memasak pada Anne. Mereka sedang sibuk sekarang mengurus pernikahannya dengan Justin, dan pastinya ibu mertuanya ini juga sibuk. “Hem … kita lihat nanti kapan waktu sengang Mom. Dan Helena sepertinya senen sudah masuk kuliah,” ucap Helena. “Loh, kamu jadi kuliah sayang? Kalau kamu mau mendapatkan ijazahnya, kamu bisa nggak kuliah sayang. Dan bisa mendapatkannya dengan mudah nanti.” Ucap Anne. Helena mendengarnya mengulum senyumnya, dan dia tahu kalau apa saja bisa dibeli dengan uang. Dan dirinya tidak perlu takut dengan keluarga calon suaminya kaya raya. Yang mainannya uang saja. “Tidak usah Mom. Helena kuliah saja, lagian Helena tidak mau dibayar uang mendapatkan ijazahnya. Dan Helena mau cari teman juga, kan selama ini Helena tidak terlalu memiliki teman. Yang ada teman di tempat kerja, dan itupun Helena tidak terlalu dekat, karena di dalam pekerjaan, tidak boleh terlalu dekat dengan seseorang,” ucap Helena, dan dia sudah berpegang teguh dengan itu. Walaupun temannya di tempat kerja baik semua pada dirinya, namun dia tetap harus waspada, dan tidak boleh terlalu dekat dengan mereka, yang bisa saja nanti mereka menusuk dirinya di belakang. Dan membuat dirinya harus kehilangan pekerjaannya. Dan dia hanya sekadar dekat biasa dan tidak menceritakan tentang dirinya pada teman-temannya di tempat kerja itu. “Oke sayang. Dan semoga kamu bisa belajar dengan baik, dan kamu bisa lulus dengan cepat nantinya dan mendapatkan nilai yang bagus,” ucap Anne. Helena mengangguk, dan dia menatap pada Justin yang serius dengan tab itu lagi. Dan dia menghela napasnya, dan sekarang dia lihat calon suaminya itu sedang memeriksa berkas yang tidak diketahui oleh dirinya fungsinya apa. Dan dia tidak mau tahu juga. Dan dia memakan cemilannya kembali, dan dia akan mengobrol dengan Anne sekali-kali keduanya akan tertawa dengan apa yang mereka bicarakan. Hati Helena menghangat, karena seperti ini rasanya punya ibu. Yang mana ada yang bercanda dan saling berbagi cerita bersama. Dan dia sangat senang dengan kehadiran Anne di dalam hidupnya, yang mampu mengusir kesepian di dalam hatinya, dan dia tidak merasakan kesepian pada dirinya sendiri lagi.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD