Bab 13. Dibela

2089 Words
Helena dan Justin yang melihat dekorasi di hotel ini membuat keduaya tersenyum melihat hotel yang sangat bagus sekali dekorasinya, dan Helena suka dengan dekorasi hotel ini, dan dia mau segera pernikahannya dengan Justin dilaksanakan. Dan dia mau menjadi istrinya Justin secepatnya, dan dia akan memasak untuk Justin nantinya. “Ada yang tidak kamu suka sayang?” tanya Justin pada Helena. Helena mendengarnya menggeleng, dia sangat suka semuanya. Dan ini sudah sangat cocok sekali untuk dirinya, dan tidak ada yang perlu diubah lagi sebenarnya ini. “Tidak ada. Dan ini sudah sangat cocok sekali, dan aku juga sangat suka sekali dengan dekorasi ini,” jawab Helena. Justin mendengarnya tersenyum, dan setelahnya dia membawa Helena untuk masuk ke dalam pelukannya. Dia senang kalau Helena suka dengan dekorasi ini. Padahal tadi dirinya takut, kalau Helena tidak suka dengan dekorasi itu. “Syukurlah. Aku kira kamu tidak akan suka dengan dekorasi ini sayang. Aku mau memberikan yang terbaik untuk dirimu, dan aku tidak mau kalau kamu tidak suka dengan dekornya, dan temanya kamu bisa ganti. Dan aku akan menambah orang untuk bekerja kembali,” ucap Justin. Helena yang mendengarnya tertawa kecil, dan setelahnya dia menggeleng pelan, dan untuk apa menambah orang lagi. Dan ini saja sudah sangat pas baginya. Dan dia sangat suka dengan ini, dan dia tidak perlu mengubahnya lagi. “Untuk apa mengubahnya? Ini sudah sangat cocok, dan aku sangat suka dengan ini,” kata Helena. Justin mendengarnya tertawa kecil, dan dia mengacak rambut Helena. Dia selalu memberikan hal yang terbaik untuk Helena. Dan dia akan menuruti apa yang dimau oleh Helena. Dan kalau Helena tak suka, maka dia tidak suka juga. “Kamu itu segalanya buat aku, dan aku akan memberikan yang terbaik untuk kamu. Kamu tahu bukan, kalau aku sangat mencintai dirimu, dan aku sungguh ingin menjadi pria yang memerhatikan dirimu dengan baik,” kata Justin. Helena mengangguk, dia tahu kalau Justin sangat mencintai dirinya, dan dia tidak akan ragu untuk mengatakan dia juga mencintai Justin. Siapa yang berani menolak Justin—pria yang memiliki sejuta pesona, mapan, dan perhatian lagi padanya. Tidak akan ada yang mampu untuk menolaknya. “Aku juga mencintai dirimu. Dan ini sudah selesai? Aku bosan di sini terus!” kata Helena. Justin mendengarnya tertawa kecil, dan dia segera berdiri dari tempat duduknya, dan dia mengandeng tangan Helena untuk pergi bersama dirinya. Dan Helena berjalan keluar dari hotel bersama dengan Justin, dan dia tersenyum pada Justin yang ikut tersenyum padanya. “Kamu mau makan apa sayang? Dan setelah kita makan, nanti kita akan jalan-jalan dulu,” ucap Justin pada Helena. Helena mendengarnya mengangguk, dan dia sedang ingin memakan makanan Jepang. “Makanan Jepang!” ucap Helena, dan tentunya Justin menuruti apa yang dikatakan oleh Helena. Dan dia membawa Helena untuk masuk ke dalam mobil. “Kita akan ke pusat perbelanjaan, dan memakan makanan Jepang.” Kata Justin. Helena mengangguk, dan dia menatap pada jalanan. Dan dia melihat pada Justin sekilas, dan keduanya kembali tersenyum bersama. Justin yang melihat Helena tersenyum pada dirinya tertawa kecil, dan dia kembali mengacak rambut kekasihnya ini. Justin memakirkan mobilnya, dan dia membuka pintu mobil Helena, dan dia mengandeng Helena untuk masuk ke dalam pusat perbelanjaan, dan mereka mulai mencari restoran Jepang di dalam sini. Dan Justin membawa Helena untuk masuk ke dalam restoran Jepang, dan dia memesan makanan untuk dirinya dan Helena. Justin melihat beberapa pengunjung yang ada di dalam restoran ini, dia tersenyum dan masih memegang tangan Helena, dan dia mencium tangan Helena. Dia sudah tak sabar untuk menikah dengan Helena, karena pertama kalinya dia merasa setertarik ini pada seorang perempuan. “Justin?” Justin dan Helena menatap pada seorang perempuan yang berdiri di samping meja Helena dan Justin, dan dia langsung duduk di kursi samping Justin dan dia tersenyum pada Justin yang ikut tersenyum juga pada dirinya. “Maudy?” tanya Justin, dan dia tahu wanita ini. karena dia adalah rekan kerja Justin, dan mereka beberapa kali bertemu dan membicarakan soal pekerjaan bersama. Dan dia tidak menyangka, kalau dirinya akan bertemu dengan Maudy di sini. “Yeah! Aku tidak menyangka, kalau kita akan bertemu di sini. Dan kau sedang apa di sini?” tanya Maudy pada Justin. Justin mendengarnya tersenyum dan dia menatap pada Helena, yang sepertinya Helena penasaran pada dirinya dan wanita itu. Dan dia menunjuk pada Helena. “Aku sedang menemani calon istriku, dan kami akan berbelanja, dan sebelum itu makan dulu,” jawab Justin. Maudy mendengarnya terkejut, dan dia melihat pada perempuan di depannya, dan dia tidak tahu kalau Justin akan segera menikah. Dan dia merasakan sakit di hatinya, dia menyukai Justin dan berharap kalau dirinya akan menjadi wanita yang akan dinikahi oleh Justin. Karena mereka terli hat dekat, dan Justin selama ini tidak pernah melarang dirinya untuk berdekatan dengan pria itu. “Kau akan segera menikah?” tanya Maudy. “Ya. Aku akan segera menikah, dan aku sedang menyiapkan pernikahanku dengan Helena sekarang. Dan aku sangat senang sekali dengan aku yang akan menikah dengan Helena. Dia gadis yang sangat baik, dan membuatku jatuh hati padanya. Aku sangat mencintai dirinya,” ucap Justin, dan dia menatap Helena dengan tataapannya yang penuh cinta. Maudy yang melihat itu, dia mengepalkan tangannya di bawah meja, dan dia tersenyum pada Helena. “Halo Helena, saya rekan kerjanya Justin. Dan kami lumayan dekat, dia selalu menolong saya dan kalau saya butuh bantuan, dia tidak pernah menolak saya untuk dimintai tolong,” kata Maudy, dan dia berusaha untuk terlihat baik-baik saja. Helena mendengarnya mengangguk, dan dia melihat pada pelayan yang menyusun makanan di atas meja, dan dia tersenyum pada pelayan itu, dan dia mengambil makanannya dan dia memakan makanannya dengan senyuman lebarnya. Dia kalau sudah bertemu dengan makanan, membuat dirinya lupa akan situasi. “Salam kenal juga ya. Saya Helena. Dan saya calon istrinya Justin,” ucap Helena, dan dia sekarang menyuapi Justin makanan yang ada di depannya. Maudy yang melihat itu terkejut. “Justin! Bukannya kamu tidak suka dengan telur ikan?” tanya Maudy. Helena mendengarnya mengangkat sebelah alisnya. “Tidak suka? Bahkan di rumah Mommy, selalu dibuat telur ikan dan segala macam. Dan juga Justin itu tak bisa memakan telur ikan, kalau kondisi badannya kurang fit. Dan dia seperti membenci makanan itu. Namun dia termasuk orang yang masih memakan telur ikan,” kata Helena, dan dia tersenyum melihat Justin memakan makanan itu. Justin mengangguk. “Benar apa yang dikatakan oleh Helena. Saya suka dengan telur ikan. Dan saya tidak bisa memakannya kalau badan tidak fit. Dan lagian saya selalu memakan makanan yang menurut saya enak, dan bisa dimakan. Dan tidak terlalu pemilih,” ucap Justin dan dia memakan makanannya sendiri. Maudy yang merasa disudutkan dan melihat senyuman Helena yang tampak merasa menang, dia sangat kesal sekali. Padahal dirinya tadi berharap kalau Justin akan membenarkan apa yang dikatakan oleh dirinya. Namun ternyata dia salah, dan Justin malah lebih membela Helena dibanding dirinya, padahal selama ini, setiap makan dengan teman-teman yang lain. Justin selalu membela dirinya, dan menuruti apa yang dikatakan oleh Maudy. “Justin, kau tidak mau bertemu dengan yang lain? Mereka mengajak kita untuk bertemu, dan kebetulan klub malam besar di pusat kota baru buka. Dan sepertinya sangat seru sekali kalau kita akan pergi ke sana,” ucap Maudy, yang membuat Justin mendengarnya, dia menatap pada Helena sekarang. Helena menatap tajam pada Justin, dan Justin tahu dari tatapan kekasihnya itu saja, sudah melarang dirinya untuk pergi. Dan dia tidak boleh pergi ke sana. Dan dia mengangguk, dan tidak akan pergi ke sana. “Aku tidak bisa pergi. Aku mau membicarakan tentang pernikahan dengan Helena, dan pernikahanku lebih penting dari aku yang hanya bersenang-senang saja,” ucap Justin. Maudy mendengarnya kembali mengepalkan tangannya, dan dia sungguh tidak suka dengan Helena ini. dan kenapa perempuan itu membuat Justin tidak bebas seperti ini, padahal dia dan Justin baru akan menikah. Dan belum menikah. Belum menikah saja, Justin tidak sebebas sekarang. Apalagi kalau Justin sudah menikah dengan perempuan itu. Maka Justin akan dikekang dan tidak boleh kesana kemari. “Helena! Kau mengizinkan Justin pergi, ‘kan? Dan pastinya Justin hanya berkumpul dengan teman-temannya di sana, dan dia tidak akan macam-macam.” Ucap Maudy. Helena menyudahi acara makannya, dia tidak berselera makan lagi mendengar apa yang dikatakan oleh Maudy. Dia menatap wanita itu dengan tatapan tajamnya, dia tahu kalau Maudy ini suka dengan Justin. Dan bisa saja dia menjebak Justin nantinya, sehingga Justin menjadi miliknya. “Justin sudah mengatakan kalau dia mengurus pernikahan kami. Dan saya tidak mau karena menghadiri perkumpulan yang anda bilang, ujung-ujungnya saya dan Justin akan gagal menikah. Saya percaya pada Justin, namun saya tidak percaya dengan orang yang ngotot mengajak calon suami orang untuk pergi bersamanya,” kata Helena dan dia tersenyum sinis pada Maudy. “Maaf, kamu menuduh saya yang akan melakukan sesuatu pada Justin? Justin itu teman saya. Dan saya tidak akan melakukan sesuatu yang buruk pada Justin.” Kata Maudy, dia semakin tidak suka dengan Helena. Berani sekali gadis itu menuduh dirinya, dan apa hebatnya Helena? Sedangkan dirinya lebih cantik dibanding Helena. Helena tertawa kecil mendengar apa yang dikatakan oleh Maudy padanya. Dan untunglah wanita itu sadar diri. Dan dia akan semakin senang untuk menyudutkan Maudy sekarang, dan dia akan membuat wanita itu tidak berkutik dengan apa yang dilakukan olehnya. “Anda tersindir? Dan kalau memang anda tersindir. Berarti anda akan melakukan sesuatu yang buruk pada calon suami saya. Dan saya sudah melihat dari apa yang anda pikirkan dan akan lakukan sekarang. Saya melihat kalau anda ini merasa tertarik pada calon suami saya,” ucap Helena pada Maudy. Maudy mendengarnya mengepalkan tangannya, dan dia meninju Helena sekarang, dan dia m,au menghajar wanita sombong yang tidak tahu diri itu. Sungguh dia sangat geram dengan apa yang dikatakan oleh Helena padanya. “Kau jangan sembarang berbicara! Kau itu hanya wanita yang tidak tahu diri dan miskin. Saya tahu kalau kau itu bukan dari orang berada, karena dari tampangmu saja kau orang miskin!” ucap Maudy menghina Helena, dan dia tidak sadar kalau rahang Justin sudah mengeras mendengar apa yang dikatakan oleh Maudy pada Helena. “Jaga ucapan kamu Maudy! Dan jangan pernah kamu menghina calon istri saya. Dan terserah dia mau dia dari kalangan biasa atau tidak. Yang menikah dengan dia adalah saya dan bukan bapakmu! Dan jangan pernah kau mengatakan itu lagi,” ucap Justin, dan dia berdiri dari tempat duduknya, dan dia menatap pada Helena yang ikut berdiri juga. Helena mencibir pada Maudy, karena dia dibela oleh Justin. Dan wanita itu tidak akan pernah dibela oleh Justin, karena dia hanya rekan kerja Justin. Dan bukan kekasih Justin. Helena melambaikan tangannya pada Maudy sebelum dia keluar dari dalam restoran itu bersama Justin. Maudy yang melihat Helena mengejek dirinya, dia mengepalkan tangannya dan memukul meja di depannya. dia sungguh sangat membenci yang namanya orang miskin, dan kebenciannya pada orang miskin semakin menjadi. “Sialan! Aku kalah dari orang miskin! Aku tidak akan pernah membiarkan dia menghina diriku lebih dari ini! aku akan memberi pelajaran padanya.” Ucap Maudy. Helena dan Justin masuk ke dalam toko pakaian, dan Justin sengaja membawa Helena ke sini, dan dia mau meredakan rasa marahnya, dan dia mau membuat Helena yakin, kalau dirinya tidak akan pernah meninggalkan kekasihnya itu. Dan dia tidak akan termakan dengan apa yang dikatakan oleh Maudy tadi. “Aku tidak pernah melihat kamu siapa. Dan aku hanya mau kamu menjadi istri aku, dan kamu harus percaya dengan apa yang aku katakan,” ucap Justin pada Helena. Helena mendengarnya mengangguk, dan tentu saja dia percaya dengan apa yang dikatakan oleh Justin. “Aku percaya sama kamu. Dan terima kasih kamu telah bela aku tadi, dan kamu tidak mengucilkan diriku dengan wanita itu yang menghina aku,” ucap Helena, dan dia menatap beberapa dress yang ada di depannya. Justin tertawa kecil. “Aku mana mau mengucilkan kamu sayang. Aku sangat mencintai dirimu, dan rasanya kalau tidak ada kamu, napasku akan berhenti sekarang juga,” kata Justin mengeluarkan kata-kata gombalnya. Helena memukul pelan lengan Justin, dan bisa saja Justin ini mengombal pada dirinya, dan dia tidak mau mendengarkan kata-kata gombal lagi dari calon suaminya ini. dia berjalan menuju ruang ganti, dan dia mencoba dress yang membuat dirinya tertarik tadi. Helena tersenyum melihat dress itu sangat pas sekali ditubuhnya, dan dia keluar dari dalam ruang ganti. Dan dia memperlihatkan dress itu pada Justin. Justin tersenyum dan mengangkat jempolnya, pria itu sangat suka sekali dengan dress yang dikenakan oleh Helena sekarang. Helena mencoba yang lainnya, dan dia semakin tersenyum melihat beberapa dress yang dicoba olehnya sangat pas sekali untuk dirinya. Dan dia semakin senang karena Justin membelikan banyak dress itu untuk dirinya, dan dia memeluk kekasihnya dengan erat dan mengucapkan kata terima kasih pada kekasihnya itu.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD