bc

You Are My Strength

book_age18+
678
FOLLOW
2.3K
READ
revenge
boss
tragedy
heavy
brilliant
ambitious
male lead
realistic earth
poor to rich
weak to strong
like
intro-logo
Blurb

Innovel Writing Contest – The Next BIG Name

Harap bantu tap love dan komen ya❤️

WARNING 18++

***

Farhat Ashrofi hanyalah pria biasa yang sama sekali tidak memiliki harta ataupun kuasa. Sedari kecil ia dibesarkan di sebuah panti asuhan, hingga ketika menginjak usia dewasa, Farhat memutuskan ingin hidup mandiri dan bekerja demi memenuhi kebutuhan hidupnya serta biaya sekolahnya sendiri. Eliza adalah kekasih Farhat saat mereka sama-sama berada di bangku kuliah, Eliza mendesak Farhat menikah meskipun wanita itu tahu kalau Farhat hanyalah pria miskin. Pernikahan mereka pun terjadi, mereka hidup dalam kesederhanaan. Menjelang usia lima tahun pernikahan, Eliza memilih pergi meninggalkan Farhat dan Fia–putri kecil mereka untuk menerima perjodohan yang orangtuanya rencanakan karena ia yang biasanya hidup glamor tak tahan jika hidup melarat terus menerus bersama Farhat.

Pria mana yang tidak sakit hati ketika istri yang paling ia cintai memilih pergi? Sakit, itulah yang Farhat rasakan. Namun, hidup harus terus berjalan, tak ada gunanya ia meratapi orang yang telah pergi meninggalkannya. Farhat terus bekerja keras demi memenuhi kebutuhan hidupnya dan Fia serta biaya sekolah putrinya.

Hidup Farhat berubah seratus delapan puluh derajat ketika ia bertemu dengan Pak Sonoto, Pak Sonoto menawarkan sebuah pekerjaan yang menjanjikan baginya. Masalah muncul di saat Farhat sudah merasa nyaman dengan pekerjaannya itu hingga Farhat akhirnya diusir dari perusahaan Pak Sonoto. Farhat kembali bertemu dengan Eliza dan suami barunya, Eliza nampak mencemoohnya karena ia yang sama sekali tidak ada perubahan hidup.

Rasa dendam, amarah, dan juga putrinya yang menjadi kekuatannya untuk terus bangkit. Hingga akhirnya dalam jangka waktu singkat, Farhat dapat membuktikan pada orang-orang yang selama ini menganggap rendah dirinya kalau ia bisa sukses. Farhat merasa senang dan cukup dengan kebahagiannya ini, ia bisa membiayai Fia tanpa khawatir kekurangan uang. Namun, harta saja ternyata tak cukup membahagiakan Fia. Fia membutuhkan seorang ibu seperti anak-anak kebanyakan. Akankah Farhat bisa menemukan dambaan hatinya lagi untuk dijadikan ibu bagi Fia? Ataukah ia akan kembali pada Eliza sang mantan istri?

Cover by : @Ara Shop

chap-preview
Free preview
Prolog
Suasana pasar tidak pernah sepi, selalu ramai dan terkadang penuh sesak karena banyak orang-orang yang datang demi membeli bahan makanan ataupun sengaja membeli beberapa stok untuk di simpan di rumah. Tiap hari ada saja yang datang, baik itu ibu-ibu, bapak-bapak, maupun anak-anak, semua ada dari berbagai usia serta dari kalangan atas maupun kalangan bawah. Hal itu dimanfaatkan dengan baik oleh seorang pria muda yang masih berstatus sebagai seorang mahasiswa di sebuah universitas yang cukup bergengsi, pria muda itu bisa masuk ke universitas tersebut dengan jalur beasiswa karena ia memiliki kecerdasan yang luar biasa. Tiap hari, ia pasti akan pergi ke pasar untuk bekerja serabutan, tepatnya sebelum ataupun sesudah kuliah. Farhat Ashrofi namanya, pria yang biasanya disapa Farhat itu merupakan seorang pria muda pekerja keras. Keadaan lah yang menuntutnya untuk terus bekerja keras. Sedari kecil, ia tinggal di sebuah panti asuhan, hingga ketika usianya sudah beranjak dewasa, Farhat memutuskan keluar dari panti asuhan untuk mencari pekerjaan sekaligus melanjutkan pendidikannya. Jika ada rezeki lebih, Farhat sempatkan untuk memberi anak-anak panti di mana ia dibesarkan dulu. Kehidupan sehari-hari Farhat hanyalah kuliah dan bekerja serabutan, itu semua ia lakukan demi kelangsungan hidupnya. Kehidupan di kota yang begitu keras, Farhat jalani tanpa mengeluh sedikitpun. Ia sudah terbiasa hidup seperti ini, maka, seharusnya ia memang mampu bertahan dengan kehidupan yang seperti ini. "Mas Farhat!" Sebuah panggilan lembut dari belakang tubuhnya membuat Farhat membalikkan tubuhnya hingga ia dapat melihat seorang wanita cantik dan anggun berjalan menghampirinya, wanita itu tersenyum semringah sambil melambaikan tangan. Dia adalah Eliza, kekasih Farhat. Hubungan mereka sudah berjalan cukup lama, kurang lebih dua tahun. Eliza adalah adik tingkat Farhat di kampus, mereka bertemu di tempat organisasi kampus yang sama. Mereka nyaman satu sama lain hingga Farhat memberanikan diri menyatakan cintanya pada Eliza dan Farhat sama sekali tidak menyangka kalau Eliza pun memiliki perasaan yang sama dengannya. Berbeda dengan Farhat yang hanya pria biasa, Eliza merupakan anak dari salah satu pebisnis terkenal. Meskipun hidup penuh harta, Eliza sama sekali tidak pernah memandang rendah Farhat dan mungkin itulah yang membuat Farhat merasa kagum akan sosok Eliza. "Eliza?" tanya Farhat tak percaya dengan kedatangan sang kekasih. "Kamu ngapain ke sini?" Farhat mendekati Eliza, Eliza cemberut ketika Farhat malah sepertinya tak suka dengan kedatangannya yang tiba-tiba. "Mas Farhat nggak suka aku ada di sini?" tanya Eliza dengan wajah cemberut. "Bukan begitu, aku cuma nggak nyangka aja kamu nyusulin aku ke sini." Farhat melihat sekeliling, sepertinya tak nyaman mengajak Eliza mengobrol di pinggir jalan seperti ini. Tadi, ia baru saja selesai mengangkat barang ke sebuah mobil, tak menyangka kalau tiba-tiba saja ada Eliza di sini. "Kita cari tempat lain biar ngobrolnya lebih enak, yuk!" ajak Farhat yang dibalas anggukan oleh Eliza. Farhat memilih mengajak Eliza ke sebuah warung kecil yang menjual berbagai jenis makanan berkuah, misalnya soto ayam, soto babat, mie rebus, bakso dan menu lainnya. "Maaf, ya, aku cuma bisa ngajakin kamu ke sini. Kalau mau ke restoran atau caffe uangku kayaknya nggak cukup." Farhat meringis di akhir katanya, ia merasa tak enak hati mengajak Eliza ke tempat seperti ini. Eliza tersenyum, wanita itu meraih tangan Farhat yang ada di atas meja kemudian menggenggamnya. "Aku nggak masalah, Mas, mau kamu ajak aku makan di pinggir jalan pun aku mau," ujar Eliza yang sangat bersungguh-sungguh dengan kata-katanya itu. "Terima kasih," balas Farhat tulus. Ada rasa membuncah di dalam hatinya ketika mendengar perkataan Eliza. Obrolan mereka harus terhenti ketika seorang ibu-ibu mengantarkan pesanan mereka yaitu dua mangkuk bakso dan dua gelas es teh manis. Setelah mengucapkan selamat menikmati, ibu-ibu itu pergi dari hadapan mereka. "Mas, aku ada kabar gembira." Eliza bersuara sambil mengaduk-aduk es teh manisnya dengan sedotan. "Oh ya, apa itu?" tanya Farhat antusias. "Minggu depan aku udah bisa sidang skripsi, Mas, yang artinya sebentar lagi aku akan dapat gelar sarjana!" Eliza sangat antusias sekali ketika mengatakannya. "Wah! Selamat, Sayang. Mas ikut bangga mendengarnya!" Farhat meraih tangan Eliza dan menggenggam erat kedua tangan kekasihnya itu. Eliza tersipu mendengar Farhat memanggilnya sayang, meskipun sudah lama berpacaran, sangat jarang sekali Eliza mendengar Farhat memanggilnya sayang. "Makasih, Mas, alhamdulilah akhirnya aku bisa lulus juga. Apa itu berarti kita bisa segera menikah?" Pertanyaan Eliza membuat Farhat mematung, genggaman tangannya refleks terlepas dan hal itu membuat Eliza mengernyit heran. "Mas? Ada apa? Kamu nggak berniat nikahin aku?" tanya Eliza membuat Farhat langsung memusatkan pandangannya ke wajah sendu Eliza. "B-bukan itu, tapi untuk saat ini Mas belum kepikiran ke arah sana, Liza. Mas ingin mencari uang yang banyak terlebih dulu karena Mas nggak mau setelah kita menikah, kita akan hidup susah. Mas nggak mau membawa kamu ke dalam kesusahan itu," ujar Farhat menatap lembut Eliza. "Aku nggak peduli kalaupun aku harus hidup susah setelah menikah, yang terpenting aku bisa terus bersama Mas Farhat. Mas Farhat yang bilang sendiri 'kan kalau aku lulus, Mas akan menikahi aku? Sekarang, aku tagih janji Mas." Mendengar hal itu, Farhat jadi teringat janjinya pada Eliza. Memang iya, dulu ia berjanji kalau ia akan menikahi Eliza setelah Eliza lulus, itu karena ia sudah sangat percaya diri sekali kalau ia akan mendapatkan pekerjaan yang bagus. Nyatanya, meskipun nilainya cukup memuaskan, ia sama sekali tidak diterimanya di perusahaan manapun karena kebanyakan mereka tidak menerima karyawan baru. Lantas, apa yang harus Farhat lakukan ketika kini Eliza menagih janjinya untuk menikahinya? Di satu sisi, ia ingin sekali menjadikan Eliza miliknya, tetapi di sisi lain, ia tidak ingin Eliza hidup susah bila bersamanya saat ini. Ia ingin menikahi Eliza, saat hidupnya pun sudah merasa cukup atau setidaknya ia memiliki pekerjaan tetap. Tidak seperti saat ini, ia masih luntang-lantung mencari pekerjaan apa saja yang bisa menghidupi dirinya. *** Hallo, ada cerita baru yang akan menghibur kalian semua. Sebelum lanjut, jangan lupa tap love ceritanya dan follow akun author, ya, terima kasih sayang-sayangnya author ❤️

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Breaking the Headline

read
23.3K
bc

Aku Pewaris Keluarga Hartawan

read
146.1K
bc

Aku Pewaris Harta Melimpah

read
153.6K
bc

Di Balik Topeng Pria Miskin

read
861.1K
bc

Menantu Dewa Naga

read
177.4K
bc

Si Kembar Mencari Ayah

read
29.6K
bc

KEMBALINYA RATU MAFIA

read
11.8K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook