.
Kemarin kau paksa aku menanam rasa.
Padahal aku tahu kau masih bersamanya.
Seharusnya aku sadar semua hanya sandiwara.
Menyisakan perih dan mengundang luka yang kian menganga.
Nazla menatap kepergian Andini dengan tersenyum miris.
Semoga kalian bahagia. Dayan memang harus menikahimu, Andini. Andai aku tahu hubungan kalian sudah sedalam itu, aku tak akan mau mendekati Dayan dan menerima lamarannya kemarin. Mungkin memang benar, aku hanya cobaan di tengah hubungan mereka berdua.
"Sudah pergi nenek lampir itu?" Jono dan Tama turun dari lantai atas.
"Sudah."
Saling melempar tatap, Jono dan Tama sama membaca raut wajah Nazla.
"Mau apa dia kemari?" Tama penasaran dan mencoba mencari tahu. Pasti ada hal penting dan berkenaan dengan masalah Dayan.
"Mau pesan dekor." Nazla menjawab san
