Ali dan Ela kini tiba di bandara International Husein Sastranegara. Perjalan cukup singkat, hanya membutuhkan waktu 30 menit. Ali mengedarkan pandangannya ke segala penjuru ruangan. Bandara itu tidak terlalu besar, ya ia memang tidak menyamakan dengan Bandara di Qatar ataupun Dubai yang megah itu. Ali mengikuti langkah Ela keluar dari Area Bandara. Ela tersenyum menatap Ali, laki-laki itu ternyata serius atas ucapannya. Mengikutinya hingga ke Garut, untuk menemui kedua orang tuanya. Ia hampir gila, memikirkan ini. Lihatlah aksi liburannya ke Luzern dan sekaligus membawa calon suami. Ia juga hampir tertawa melihat Ali, laki-laki itu memang cukup nekat, mengikutinya hingga kesini. Padahal Ali pasti bisa mendapatkan wanita yang jauh lebih cantik darinya. Ali mengerutkan dahi, melirik Ela, y