"Karena waktu itu saya sedang marah, jadi saya tidak ingin melihat kamu lagi" ucap Ela. Ali melipat tangannya di d**a, ia menatap Ela. "Sekarang, apakah kamu masih marah terhadap saya?" Tanya Ali penasaran. Terlihat dari tatapan itu, bahwa emosinya telah mencair. Ia Ela menggelangkan kepalanya, "tidak". "Bagus, sekarang permasalahannya telah selesai" Ali lalu duduk di sofa menenangkan hatinya. Ali memandang Ela, Ela masih ditempat yang sama, wanita itu seakan takut kepadanya, "kemarilah" "Jangan takut, saya hanya ingin memeluk kamu" Ela melangkah mendekati Ali, ia kembali melihat wajah tampan itu dengan jarak dekat seperti ini, sepertinya Ali. Ali mengulurkan tangannya, dipelukknya pinggang ramping itu, dengan segenap hati dan perasaanya. "Saya merindukan kamu" ucap Ali. Ia m