Shinta baru selesai mandi pagi, sementara Sakha sudah berada di dapur. Shinta ke luar dari kamar, ia terhenti di ruang tengah, karena melihat televisi yang menyala. "Abaaang!" "Ya, Sayang!" "Abang yang menyalakan tv?" "Iya!" Sakha muncul di ruang tengah. "Tidak dilihat, kok dinyalakan, Bang?" "Tidak lihat, tapi aku bisa mendengar suaranya." "Kalau begitu beli radio saja." "Iya, nanti aku beli radio." Sakha meraih remote tv, tapi gerakan tangannya terhenti, saat mendengar peristiwa penangkapan sindikat perdagangan anak-anak, dan wanita di sebuah pulau kecil di Sumatera. Saat mendengar keterangan kepolisian setempat, yang menyebut inisial dari pimpinan sindikat itu, Sakha, dan Shinta saling tatap. Inisial CH terasa bagai Chandra bagi mereka. "Apakah dia?" gumam Sakha. "Semoga saj