"Sekali lagi terima kasih banyak, Arvin." Ucap Alin yang akhirnya di angguki oleh Arvin. "Kau ingin pulang?" Tanya Arvin yang di angguki oleh Alin. "Naiklah, biar aku antar." Ucap Arvin yang jujur membuat Alin terkejut. "Kau mau mengantarku?" Tanya Alin memastikan. "Ya, anggap saja perkenalan teman." Ucap Arvin yang membuat Alin terdiam sebentar dan akhirnya mengangguk. Selama ini dia tidak pernah memiliki teman lelaki karena tekanan dari Edo, kekasihnya. Kini dia sudah putus dengannya jadi dia merasa ingin mencoba memiliki bnayak teman termasuk lelaki. "Aku belum tau namamu." Ucap Arvin yang membuat Alin terkekeh. "Alina, tapi orang-orang biasanya memanggilku Alin." Ucap Alin yang dimengerti oleh Arvin. "Kudengar kau baru bergabung di perusahaan Ronald." Ucap Arvin yang di angguk

