Kasiar mengangkat sudut bibirnya "Niat saya ya menikahi Dea, kenapa? Apa Ibu merasa tidak pernah melahirkan seorang putri bernama Dea?" Tanya Kaisar dingin dan ia kesal niat baiknya yang ingin meminta izin kepada ibu yang melahirkan Dea ternyata tidak disambut dengan baik. "Saya bisa saja menikahi Dea tanpa perlu repot meminta izin kepada ibu yang melahirkan Dea, apalagi ibu telah meninggalkan Dea sejak kecil dan sepertinya ibu telah melupakan Dea," ucap Kaisar membuat Nita menatap Kaisar dengan sendu. Nita menghela napasnya karena apa yang dikatakan Kaisar benar, ia sebenarnya tidak pantas berhak melibatkan dirinya mengenai Dea karena ia yang telah meninggalkan Dea sejak kecil. Harusnya sebagai seorang ibu saat itu, Nita membawa Dea bersamanya karena seorang ibu biasanya akan mendapatk

