Dea merasa sangat gugup saat perjalanan menuju Kediaman Bagaskara, ia memang bukan pertama kalinya datang ke Kediaman Bagaskara. Namun ia takut dengan apa yang terjadi saat bertemu dengan Kakek Kaisar dan juga Papi Kaisar. Dea melirik Kaisar yang saat ini terlihat fokus mengemudi dan ia menghela napasnya, hingga Kaisar melirik kearahnya. Kaisar bisa melihat Dea terlihat sangat gugup saat ini dan ia tersenyum karena kekhawatiran Dea itu sebenarnya tidak perlu. Apalagi jika ia khawatir keluarganya tidak menyukai Dea. Semenjak permasalahan yang dihadapi Papinya saat muda, Kakeknya tidak lagi mempermasalahkan bibit, bebet atau bobot cucu menantunya. Ia hanya ingin Cucunya bahagia. "Kamu jangan khawatir!" Pinta Kaisar. "Mas, kalau nanti Kakek dan Papi Mas nggak setuju sama aku gimana?" Tanya

