Ngidam Part 2

1099 Words

Jam delapan malam, tampak Kinanti yang terlihat gelisah menanti Tama pulang kerja. Vano sudah tidur semenjak tadi. Anak itu benar-benar manis dan tidak rewel dengan keadaan Ibunya yang sedang mengandung adiknya. Kinanti bersyukur memiliki Vano dalam hidupnya. Bocah tampan itu anugerah yang tiada duanya. Terkadang Kinanti khawatir jika keluarga Vano akan mengambilnya. Tapi Tama selalu menenangkannya. Kinanti tidak tahu lagi bagaimana dirinya jika Vano sampai pergi meninggalkannya. Anak itu sudah seperti anak kandung baginya. Kinanti bolak-balik keluar masuk kamar, menanti Tama yang belum juga kembali. "Kakak kenapa sih, kayak setrikaan gitu ?" Tanya Aileen yang sedang asyik dengan ponsel di tangannya. "Itu, Mas mu kok belum pulang ya, Kakak hubungi juga enggak aktif nomornya," ucap

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD