Sama-sama Merindu

1356 Words

Malam kembali menyapa, Kinanti menatap layar ponselnya berharap Tama menghubunginya tapi tidak ada pesan masuk dari Tama. "Dasar Mas Tama menyebalkan," gumam Kinanti lalu menutup wajahnya dengan bantal. Ponselnya bergetar tanda pesan masuk. Kinanti buru-buru membukanya. Tapi lagi-lagi ia menelan kekecewaan karena bukan pesan dari Tama melainkan dari Gilang. Kinanti teringat pembicaraannya dengan gilang tadi siang saat reuni di sekolah. Flash back Kinanti menggenggam cincin pemberian Gilang dan tersenyum sangat manis. Gilang memang pernah singgah di hatinya dan pernah membuatnya berdebar. Tapi entah mengapa saat ini debaran itu menghilang sama sekali. Kinanti mengambil tangan Gilang lalu mengangsurkan kembali Cincin dalam genggamannya. "Mas ... terimakasih banyak untuk pengakuanmu.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD