Raka duduk gelisah sambil bertumpu pada kedua kepalan tangannya di bawah dagu. Ia tidak bisa tenang karena apa yang baru saja terjadi. Raka bahkan juga tidak bisa menyelesaikan pekerjaannya. Raka mengadukan semua yang terjadi kepada Jessica. Awalnya Raka tidak bermaksud untuk bercerita, tapi ia benar-benar bingung dan tidak tahu lagi harus bicara pada siapa dan kebetulan juga Jessica meneleponnya. Raka menyapu wajahnya dengan telapak tangan. “Sepertinya … aku akan merepotkan mereka lebih jauh lagi.” Sementara itu di kediaman Jessica, situasi menjadi kacau. “APA …!? ada seseorang yang mencoba membunuh mamanya Raka?” mama Jessi tampak terkejut. Jessica mengangguk cemas. “Iya, Ma. Bagaimana ini?” Sang suami yang juga mendengar itu langsung mengembuskan napas gusar seraya menelan ludah. I