Mata Untuk Raka - 82

1198 Words

Rere menyeruput teh hangat buatan sang mama dengen tergesa-gesa dan tatapan mata yang masih mengandung rasa kesal lagi amarah. Suara helaan napas Rere masih saja gusar. Sang mama yang duduk di hadapannya pun tampak serba salah dengan wajah yang kebingungan. “Pelan-pelan minumnya,” ujar sang mama dengan nada suara hati-hati. Rere mendesah, lalu menatap tajam. “Jadi apa yang sebenarnya terjadi. Apa Bang Revan kena tipu? Berantem sama istrinya? Atau apa?” Sang mama meneguk ludah. “Habiskan dulu tehnya!” “Mama mau cerita atau nggak, sih?” sergah Rere, suaranya setengah membentak. “Kamu kan belum makan, Re … minum dulu deh. Mama nggak akan cerita sebelum kamu tenang.” Rere mendumel, dia menyeruput gelas teh hangatnya sampai habis dan kemudian mengempaskan gelas itu di atas meja hingga s

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD