Tak lama kemudian, jamur dan daun-daun yang dipanggang Sierra sudah matang, kemudian ia mengambil dua tusuk dan perlahan ia bergeser mendekati Daniel. Merasakan pergerakan di dekatnya, pria itu membuka mata dengan cepat. Naluri tentaranya selalu bersiaga bahkan saat tubuhnya menuntutnya untuk beristirahat. Sierra sedikit terkejut dengan gerakan mendadak Daniel.
“Makanannya sudah matang, ayo makan.” Sierra memberikan sisa makanan yang ada kepada Daniel. Tanpa ragu, Daniel mengambil makanan itu dan saat menggigitnya, wajahnya seketika langsung mengernyit.
Makanan itu aromanya sangat lezat, tetapi rasanya benar-benar tidak dapat diungkapkan, pahit, getir, aneh, tidak berbumbu semua bercampur aduk, benar-benar sulit untuk di telan.
Sierra tahu dengan baik benda apa saja yang dipanggang nya
