Mama tidak berhenti mengganggunya dengan desakan yang sama, sekali pun Jemma bilang sudah memiliki kekasih lain yang jelas bukan Ibra. Tampaknya Mama berpikir Jemma hanya mengada-ngada supaya bisa menghindar. Mama tetap menekannya untuk datang akhir minggu depan, tidak mengatakan jelas tetapi Jemma yakin mungkin akhirnya mereka menetapkan ulang pertemuan dengan Ibra dan orang tuanya. Sementara itu malam tadi juga Althaf memberitahunya mengenai ia yang sudah bicara dengan Ibu dan setuju untuk mengajak Jemma datang dan berkenalan. Sejak itu, tidur Jemma tidak pernah benar-benar pulas. Pikirannya sibuk membayangkan segala kemungkinan yang akan terjadi esok hari... Mulai dari apakah Ibu Althaf akan menerima ramah seperti Sea? Atau justru tajam dan penuh penghakiman, seperti ibunya sendiri?