Althaf melajukan motor kesayangannya menuju rumahnya, begitu tiba tidak menunggu waktu untuk berjalan cepat masuk rumah bahkan hampir lupa melepas sepatunya. Keadaan rumah yang sepi, hanya ada suara detak jam dinding dan suara gerak tirai yang terkena angin dari luar jendela yang dibiarkan terbuka. “Assalamualakum, bu... Ibu!” Serunya memanggil perempuan nomor satu dalam hidupnya, sambil mengucapkan salamnya. Setelah menghabiskan waktu yang panjang dan penuh ketegangan tadi, dikenalkan secara resmi ke keluarga Jemma sebagai langkah besar yang tidak sepenuhnya mulus, tapi cukup untuk membuatnya kian yakin. Ia pulang membawa kabar baik yang tidak sabar dikabarkan pada Ibu. Ia ingin Ibu jadi orang pertama yang tahu. “Bu... Al pulang!” panggilnya lagi. Tadi sandal yang sehari-hari dipaka