Cemburu[2]

1616 Words

Althaf merapatkan kepala ke sisi kepala Jemma. “Mau bahas tentang rencana pertemuan dua keluarga kita kapan? Atau kalau sambil dipangku gini juga enggak apa-apa, aku senang banget malah.” Jemma akhirnya tertawa, merasakan Althaf berusaha mencairkan suasana agar tidak berlarut-larut ingat rasa sakit Jemma akan masa lalunya. Sejujurnya Althaf penasaran siapa yang sudah dengan brengseknya menyakiti Jemma, sampai perempuannya ini punya luka yang sulit sembuh. “Sebelum itu, aku tanya... Kamu ada tertarik sama Melati, enggak?” Althaf mengerjap pelan, “Melati? Asisten kamu?” Jemma merasa konyol sekali membahasnya, dia sebenarnya sadar jika sikap dinginnya karena kemarin cemburu melihat Althaf dengan Melati berbisik-bisik. “Ya, siapa tahu—Al!” Jemma teriak ketika Althaf dengan mudah m

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD