Episode 19

1189 Words

Sesampainya diladang, ayah Felicia memerintahkan Bryan untuk memanen tomat dan timun yang sudah matang di kebun mereka. Bryan tidak dapat merasakan tubuh lelahnya lagi saat ayah Felicia terus menyuruhnya untuk mengambil hasil panenan yang diinginkan. “ingat! Ambil yang matang! Bukan yang masih hijau.” Itu peringatan yang kesekian kalinya keluar dari mulut ayah Felicia yang terus ia layangkan ke bryan yang sudah bermandikan keringat. “Eh! Itu masih muda.” “kamu tahu ukuran tomat yang sudah matang tidak?” “Bukan yang itu.” Berbagai teguran mengerubungi telinga Bryan sehingga membuatnya lelah, tidak hanya lelah fisik tetapi juga pikirannya karena harus mendengar teguran dan nasehat ini dan itu tentang tingkat kematangan tomat dan timun di ladang itu. Tapi Bryan harus bersabar, ini semua

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD