Vino memutuskan langsung pulang kerumah ketika jam kerja telah usai. Tak diketemukan Mimi di mejanya seperti biasa. Entah wanita itu kemana?Belakangan ini sikap Mimi agak berubah terhadapnya, terkadang dia tak membalas pesan Vino jika menyangkut urusan pribadi. Sikapnya jadi dingin. Tak jarang Mimi hanya membaca pesannya saja. Vino pun merasa sangat bersalah, seharusnya sebelum memutuskan untuk mengungkapkan cinta pada Mimi, dahulu. Dia harus mempertimbangkan resikonya berpacaran dengan karyawannya sendiri. Ah cinta memang terkadang membuat seorang menjadi bodoh dan tergesa-gesa. Sampai parkiran rumahnya, terlihat mobil Alisa, Mamah Vino, sudah terparkir dengan anggun di sana. Vino melangkahkan kaki melewati ruang makan, ternyata Mamahnya sedang merapikan hidangan untuk makan