Author’s POV Ezka berjalan beriringan bersama Faisal menuju area parkir. Orang-orang yang juga menghadiri seminar tampak berhamburan dari pintu keluar. Sejenak mereka saling menatap. Tak ada yang berinisiatif membuka percakapan hingga membuat Ezka canggung dan menghindari kontak mata dengannya. Faisal jika diperhatikan wajahnya, kharismanya makin terpancar. Ezka harus usaha ekstra untuk menekan ketertarikannya. “Masih mau ngopi nggak?” Tanya Faisal dengan raut wajah yang datar. Ezka memerhatikan wajah Faisal dengan lebih lekat. “Mukamu nggak seceria waktu pertama kali tiba di sini.” Ucap Ezka. Faisal tak menjawab. Ia hanya menghembuskan napas dan memalingkan wajah ke arah lain. “Tersindir ya? Pasti dalam hatimu bergejolak kan? Mempertanyakan lagi apa kamu benar-benar nyaman dengan ke

