Author’s POV Derrel mengusap perut Andriana dan menempelkan telinganya di perutnya. “Detak jantungnya bisa kedengeran nggak kalau kuping kita ditempelin gini?” Ucap Derrel masih terus mengelus perut istrinya. Usia kandungannya sudah menginjak lima bulan. Gerakan janin sudah terasa dan membuat pasangan itu takjub setiap menempelkan telapak tangan di perut Adriana dan merasakan gerakan janin di dalam. “Nggak lah Rel. Tapi kamu bisa ngrasain gerakannya kan?” Andriana tersenyum mengamati tingkah suaminya. “Iya An. Rasanya kayak keajaiban ya. Di dalam perutmu ada kehidupan.” Derrel mengecup perut Andriana. “Sehat-sehat terus ya de. Baik-baik di dalam sana. Ayah bunda sayang banget ama dede.” Derrel mengusap perut Andriana sekali lagi. Mereka saling menatap dan tersenyum. “Ini lebih dari

