Author's POV Ezka menghentikan mobilnya dan melirik ke arah Zafa. Zafa tampak ragu. Sebenarnya dia belum siap bertemu dengan orangtuanya. Namun dia tak bisa terus-terusan sembunyi dari mama papanya. Dia pun ingin menjalani kehidupan yang normal seperti sebelumnya. Menjalani photo shoot untuk majalah, iklan atau endorse, syuting iklan dan hunting segala sesuatu yang menarik untuk mengisi content youtubenya. Ezka menggenggam tangan Zafa begitu erat. Tatapannya begitu teduh, seakan meminta Zafa untuk tenang dan meminimalisir kegugupannya. "Yuk turun.." Ezka mengulas senyum. "Aku takut Ka.. Papa pasti marah." Ujar Zafa pelan. Ezka mengusap rambut kekasihnya, "jangan takut, ada aku. Apapun reaksi papamu nanti, kita akan menghadapinya bersama-sama." Ezka membuka seat belt yang mengitari tu

