Ruang tunggu Poli Kandungan dan Kebidanan RSPI malam itu cukup lengang. Jam di dinding menunjukkan pukul 19.05 ketika Ben dan Anne duduk bersisian. Aroma ‘clean and hygiene’ yang berpadu dengan wangi parfum pengunjung menyebar di udara dibantu embusan AC. Anne menautkan jemarinya, ekspresinya tampak sedikit tegang dari biasanya. Ben menepuk-nepuk dan sesekali mengecup punggung tangan sang istri. “Tegang banget sih?” ujar Ben. Anne meliriknya sekilas. “Emang kamu ngga deg-degan?” Ben menghela napas panjang, lalu terkekeh singkat. “Deg-degan banget, baby. Tapi excited juga. Aku pengen lihat bayi kita di layar monitor.” “Belum jadi bayi, Ben. Masih kecil banget pasti.” “Tetap aja bayi aku.” “Kita.” “Hmm. Bayi kita.” Sebelum Anne sempat menimpali lagi, nama mereka dipanggil. Ben membu