Teriakan Pak Wisnu menyadarkan Niko dan Ivan yang asik mencumbu tubuh panas dipangkuan mereka. The game must go on. “Hey,,, rasanya tidak adil bila kita tidak berbagi dengan Pak Wisnu, bukan begitu Rianti?” Rianti menjadi bingung, apalagi yang akan dilakukan Niko pada dirinya. Tiba-tiba Niko menyuruh Rianti berdiri merubah posisi dengan mengangkangi kedua pahanya, membuat pennisnya menyundul tepat di bawah vaggina. “Krraaaaakkk,” Rianti terkaget, dengan kasar tangan Niko merobek leggins nya tepat ditengah selangkanngannya, dan dengan cepat Rianti menutupi celana dalam berwarna putih yang telah basah dari tatapan mata Pak Wisnu. “Nikoooooo,,,,,” Rianti berteriak keras, untuk kesekian kali pria itu membuatnya malu. Namun disambut decak kagum dan gelak tawa Pak Wisnu dan Ivan

