'Tuan Willem, menaruh perhatian? Cukup menarik!' gumam Hong Shiu dalam hati. Berkembang makin penuh minat menatap kearah Kirana. Sementara pada sisi lain, Sang Paman, Hong Kui. Kini memasang raut wajah seperti mulai memahami sesuatu. "Jadi begitu? Sekarang semua menjadi terang!" gumam Hong Kui. Melirik kearah Willem. Sebelumnya, Hong Kui masih memiliki beberapa hal ganjil cukup mengganggu, alasan dimana Willem, memilih Sidoarjo. Memilih Raden Mas Adiwangsa sebagai partner tambahan dalam bisnis baru hendak dibangun. Bagaimanapun juga, dimata Hong Kui, tak ada alasan spesifik yang memerlukan itu harus Sidoarjo. Dari pada melebarkan bisnis kewilayah lain, lebih mudah serta tak memiliki resiko, seharusnya memperkokoh untuk menguasai Surabaya, dimana jelas adalah opsi paling baik. Dengan k