Bagian 26

1028 Words

Semilir angin menerbangkan anak rambut Hadi. Meskipun cuaca sangat cerah hari ini, namun tidak terasa panas sama sekali. Apalagi ketika menikmati angin sepoi-sepoi serta sebuah pohon yang membayangi makam-makam di sekitar tempat di mana almarhumah istrinya di semayamkan. Hadi berjongkok meletakkan bunga sambil mengusap batu nisan Silvi. Sudah 2 bulan semenjak kepergian istrinya, waktu berlalu tanpa terasa. Hadi sudah mengikhlaskan semuanya, merelakan kepergian Silvi, dan mulai menata kembali kehidupannya bersama Tiana dan juga anak-anak mereka. "Mas nggak akan pernah melupakan kamu. Kamu akan tetap berada di sudut hati mas yang paling dalam, cintanya Mas, dan Mas juga berharap kamu juga sudah bahagia di sana." "Silvi, Mas sudah benar-benar merelakan kamu. Mas sayang kamu, dan mas a

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD