Marsha baru terbangun ketika mentari sudah sangat terik, baru kali ini dia merasa tidur sangat nyaman. Matanya mengedarkan pandangan ke sekeliling, tak ada seorangpun dikamar itu. Termasuk Eron dan Kevin. Diapun memutuskan untuk keluar kamar, terdengar suara dentingan Spatula yang beradu dengan wajan. Hidungnya pun menangkap aroma masakan. Langkah Marsha berhenti di antara ruang tengah dengan dapur. Memperhatikan Kevin yang mengenakan apron terlihat sedang serius memasak. Sangat seksi, pikir Marsha. Merasa ada yang memperhatikan, Kevin memutar tubuhnya dan tersenyum mendapati Marsha sedang bersedekap memperhatikannya. “Hai Sha.” Sapa Kevin mengedikkan dagu ke arah kursi ruang makan, Marsha mengangkat alisnya dan duduk seperti yang diinginkan Kevin. “Eron mana Vin?” Marsha menop