Di meja makan, Gauri mengaduk makanannya hambar. Ingatannya akan obrolan Sella dan Bu Rani, belum juga dapat ia lupakan dengan baik. Jujur saja, Gauri ingin marah dan mengusir mereka semua. Berbeda dengan orang lain. Semenjak Gauri memutuskan menerima lamaran Dev, sejak itu pula mereka sudah bisa bernafas dengan lega. Tidak lagi memikirkan takut di hancurkan oleh Dev seperti yang sudah-sudah. Mereka benar-benar merasa bebas setelah dihantui oleh segala ancaman Dev yang mematikan. Pak Haris menoleh pada Gauri. Melihat anaknya yang hanya mengaduk makanan, beliau langsung menegur. "Gauri, kenapa kamu tidak makan?" "Aku tidak lapar," sahut Gauri tanpa menoleh. Bu Rani dan Sella saling pandang. Kemudian kompak memberi perhatian pada Gauri. "Gauri, kamu harus makan. Ingat, acara kamu t