Bab 55

1949 Words

Di kamar, Gauri mencoba untuk tidak menangis. Berusaha kuat untuk menunjukkan bahwa dirinya tidak lemah. "Tidak. Aku tidak perlu menangisinya. Dia buka apa yang harus aku tangisi." Gauri menyeka air matanya yang hendak menetes. Lalu tiba-tiba dirinya teringat pada Denis. Gauri mengambil foto kenangan mereka berdua yang masih dipajang di atas meja samping tempat tidur. "Akhirnya, semua itu hanya akan menjadi kenangan yang menyakitkan, Denis," gumam Gauri mengusap kaca tersebut. Gauri berbaring dengan mendekap foto tersebut. ** "Robert, aku ingin kau menjemput gadis itu," kata Dev saat mereka hendak pulang. "Sekarang, Tuan?" "Ya. Lebih cepat lebih baik." "Apa perlu saya beritahu pada ayahnya terlebih dahulu?" Dev mendadak berhenti dan menatap Robert sekilas. "Jangan perbanyak

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD