“Mama! Sadar!” Teriak Garvi dengan nada membentak, dan detik berikutnya hanya suara tangis Kinnas yang pecah dengan begitu menggelegak dan menunjukkan sesakit apa tangis itu menghancurkan hatinya. Garvi lalu merengkuh istrinya itu dan mengajaknya untuk menjauh dari Giska. Juna berdiri di sisi ranjang Giska sambil memperhatikan bagaimana dokter yang menangani istrinya itu. Meski tatapannya ke arah Giska, namun pikirannya justru bercabang kemana-mana, memutar ulang adegan paling menyakitkan yang baru saja terjadi. Sungguh, saat Sheya tiba-tiba membuka pintu pun Juna sudah terkejut meski pun sebelumnya dia dan Sheya sama-sama saling berpandangan tentang kemungkinan sesuatu yang terjadi pada Anas. Namun, nyatanya pergerakan Sheya begitu kilat, tanpa aba-aba wanita itu langsung membuk