Tok. Tok. Tok. “Hana! Marko! Kalian di dalam, ayo keluar. Satenya sudah masak. Hana tadi mau sate, dan sekarang satenya sudah masak” Hana mendengar suara ibunya, ia langsung berjalan menuju pintu ruangan Marko. Hana membuka pintu ruangan Marko. Dengan sudah mengelap bibirnya. Agar ibunya tidak melihat ada noda di bibirnya. Teresa tersenyum manis pada ibunya sekarang. "Kamu katanya mau sate. Itu satenya sudah siap, ayo! Sekarang kita makan satenya sayang." Teresa menarik tangan Hana lembut. Hana tertawa kecil, melihat ibunya yang lebih antusias dibanding dirinya sendiri. Hana menoleh ke belakang. Melihat Marko yang berjalan dengan memasukkan tangannya ke dalam saku celana, lalu memberikan senyuman terbaiknya pada Hana. Hana melihat suaminya tersenyum pada dirinya, dia langsung menatap

