[54] Kebenaran

1361 Words

Hari ini, gue, Mami, sama Papi ke sekolah untuk memenuhi panggilan dari Pak Hendra. Saat melangkahkan kaki memasuki sekolah, lagi-lagi gue menemukan tatapan menjijikan dan tatapan sinis. Tapi gue tidak ambil pusing dan memilih acuh melangkah menuju ruang kepala sekoalah. Toh yang mereka tuduh itu tidak benar, untuk apa gue repot memikirkannya. “Aleaaa?!” Teriakan dari belakang membuat gue menoleh. Di sana gue menemukan Bagas, Melvan, Arif, Eko, dan Devi berlari menuju gue. Mami menyentuh pelan punggung gue. “Kami masuk dulu, De. Kamu nyusul nanti, ya?” Gue mengangguk. Setelah Mami dan Papi menghilang di balik pintu, gue mendekat pada mereka. “Kangen kalian?” Gue memeluk mereka satu persatu. “Gue juga,” jawab Devi. “Sumpah, Le. Gue stres ngadepin ujian tanpa lo.” Terkekeh pelan, gu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD