“Apa kau sudah lihat, Aleta?!” ucap Bella sambil menoleh kearah Aleta yang terkejut melihat. Aleta terdiam sejenak seperti tengah berpikir. ‘Kenapa Bella bisa memiliki kartu akses untuk membuka pintu kamar 879? Pasti ada yang tidak beres,’ pikirnya dalam hati. “Lihat, sudah terbuka. Ternyata memang nona ini benar – benar utusan CEO Grand Emerald,” ucap salah seorang petugas resepsionis terlihat begitu senang. “Benar, aku sejak tadi sudah yakin, kalau nona ini adalah utusan CEO Grand Emerald,” sahut temannya sambil menoleh kearah Aleta. “Dan kau orang miskin, apa yang ingin kamu katakan sekarang?” Aleta tersenyum. Dan dengan tenang kembali berucap. “Bagus sekali, karena kamu sudah bisa membuka kamar 879, apa tidak sebaiknya menunjukan kemewahan kamar ini padaku? Dan ada apa saja didala

