Malamnya Fahri, dan Devira pulang ke rumah orang tua Fahri. Fahira, putri mereka dibawa ibu Fahri, untuk tidur di dalam kamarnya. Sedangkan Fahmi, tidur dengan Fadli, adik Fahri. Fahri, dan Devira jadi punya waktu berdua saja. "Mas.... " "Hmmm," Fahri menolehkan kepala untuk menatap wajah Devira yang berbaring di sebelahnya. "Kira-kira nanti Papi menikah lagi tidak ya?" "Kenapa?" "Aku kasihan melihat Papi sendirian, kesepian. Meski Papi bilang tidak apa-apa, tapi yang namanya pria dewasa pasti butuh untuk didampingi wanita jugakan, mengertikan Mas Boss maksudku?" "Hmmm, Papi itu terluka hatinya, tapi beliau tidak ingin menunjukannya di depan kita. Menyembuhkan luka hati, tidak semudah menyembuhkan luka di jari, Vira. Butuh waktu lama untuk melupakan, dan menyembuhkan, meski Papi s