“A-Axel,” ucap Siena dengan lidahnya yang mendadak jadi kaku. “Hai, Sayang. Aku capek,” jawab Axel santai. Mata Siena masih membulat lebar saat dia tiba-tiba melihat Axel ada di hadapannya. Pria yang sedang dia hindari itu malah dengan santainya melangkah masuk ke dalam apartemennya seolah tidak ada masalah apa-apa. “Eh, Xel. Tu-tunggu dulu!” ucap Siena yang masih bingung dengan apa yang harus dia lakukan saat ini. Siena jadi serba salah. Dia ingin mengikuti Axel, tapi dia sendiri masih bingung, dengan kejadian yang sangat tidak dia sangka ini. Axel yang sama sekali tidak merasa bersalah, hanya duduk santai sambil bersandar di sofa di ruang tengah. Wajah lelahnya tidak bisa dia sembunyikan setelah melakukan penerbangan panjang. Siena melihat ada Bima masih berdiri di depan pintu deng
Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books