“Ciuman?” ucap Axel penuh rasa penasaran. Siena mendengus kesal melihat reaksi yang diperlihatkan Axel. Bukannya meminta maaf, Axel malah terlihat seperti orang yang kebingungan. Axel masih tetap tidak mengerti dengan apa yang dikatakan Siena. Namun, saat Siena kembali menghindar, Axel meraih lengan Siena agar wanita itu tidak membelakanginya. “Jelaskan maksudmu, Siena!” paksa Axel. “Apa lagi yang perlu dijelaskan. Meskipun kamu mengonfirmasi kalo itu salah, itu gak akan meng—“ “Aku gak pernah ciuman sama Gia,” potong Axel. “Ck! Kamu pikir aku buta, hah?” “Aku liat dengan mata kepalaku sendiri, Axel!” pekik Siena. “Bohong! Aku gak pernah lakukan itu! Aku berani bersumpah, Siena!” “Halah! Mana ada playboy ngaku!” Siena kembali memalingkan wajahnya. Axel mulai kesal. Dia baru tahu